(Johansyah Juhdy, Penulis Skenario FTV / Layar Lebar)
Selasa, 07 Juli 2009
Komentar tentang Soleidrama ( Diary Kematian )
(Johansyah Juhdy, Penulis Skenario FTV / Layar Lebar)
Komentar tentang Soleidrama ( Diary Kematian )
Komentar tentang Soleidrama ( Diary Kematian )
Biografi Penulis Soleidrama ( Diary Kematian )
Soleidrama adalah novel pertama yang saya buat, dan kebetulan nama itu saya ambil dari salah satu judul lagu StaiNLeSs yang tak jadi dipublikasikan karena duka cita tersebut. Lagu tersebut menceritakan tentang persahabatan yang datang dan pergi, bersamaan dengan berlalunya waktu...
Makna Soleidrama sendiri menurut saya adalah Drama tentang jiwa itu sendiri, dimana jiwa, diibaratkan sebuah wadah dari sandiwara kehidupan yang diperankan oleh tubuh yang kita miliki ini (fana).
Sinopsis buku Soleidrama (Diary Kematian)
Sinopsis Back Cover :
“BAGAIMANA KITA BISA BERTAHAN JIKA KITA TIDAK KOMPAK!!” Histeris Neya kepada mereka bertiga. Dia menangis sesunggukan dan jatuh tersungkur ketanah, kepedihannya kini kian bercampur dengan kemarahannya atas rasa kehilangan yang seharusnya mereka sesali. Bukan dengan saling menyalahkan satu sama lain. Bersamaan dengan itu, tampak jelas bagaimana matanya mulai berubah merah membara, seperti hendak membakar apa saja yang dipandangnya. Dan dia pun berteriak histeris, mengeluarkan percikan api biru yang menyala nyala, yang terkuak begitu saja dari sekujur tubuhnya. Udara yang sebelumnya terasa sejuk kini mulai berubah memanas. Suasana pun langsung hening seketika, masing masing diantara mereka tahu bahwa bukanlah ide bagus untuk memancing kemarahan Neya saat ini, dan merekapun hanya bisa terdiam menunggu. Hingga beberapa saat kemudian, ketika Neya mulai sadar akan emosinya sendiri, udara yang sebelumnya terasa panas menyekat kini mulai mereda, tertutup oleh dinginnya udara malam yang sepertinya kian terasa enggan untuk ikut menjadi bagian dari kemelut ini.
“Baiklah…kami pergi!” Kata Azies melirik kesal pada Zein, dan dengan satu kelebatan, dia dan Bimo pun menghilang …
Soleidrama ( Diary Kematian / buku 1 )
"Tokoh utamanya adalah Neya Anggraeni, seorang perempuan muda yang menjadi Xellopat sewaktu ia dan kakaknya, Boby, mengalami kecelakaan kereta api dan terpisah sejak saat itu. Hingga dia pun bertemu dengan Zein, Azies dan Bimo. yang memberitahu nya bahwa namanya telah lama tertulis didalam buku diary Astri, kekasih Zein. Dan sayangnya, pada awalnya Zein tidak memberitahukan alasan kenapa itu bisa terjadi. Dia hanya mengajak yang lainnya untuk mencari ketiga orang yang lainnya, yaitu Iren, Ranti dan Alle.
Kemudian, dibantu ketiganya, Neya pun berpetualang didalam pencarian yang ternyata, akhirnya malah membuat dia berhasil mengungkap semua misteri dan keunikan dunia Klismo yang selama ini belum begitu diyakininya, karena dia sudah terlalu lama berbaur bersama para Sketro (manusia biasa) dan berusaha mengingkari akan kutukan dan kekuatan yang dia miliki. Dan ternyata sedikit demi sedikit, terungkaplah apa apa yang menjadi misteri dari masa lalu yang ternyata memiliki keterkaitan bagi masing masing diantara mereka. Sampai akhirnya mereka pun terjebak dan harus melawan sebuah kekuatan besar dari dua belas rantai pembunuh yang memiliki kekuatan mengerikan dan sangat keji, yang dipimpin oleh seseorang yang ternyata adalah...?"